Masjidil Al-Aqsa adalah sebuah masjid yang terletak di Yerusalem, dan dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Kawasan ini mencakup Masjid Al-Qibli dan Kubah As-Sakhrah (Dome of the Rock), yang merupakan dua bangunan berbeda di dalam kompleks masjid tersebut.
Masjid Al-Qibli adalah salah satu masjid yang berada dalam kawasan Al-Aqsa. Masjid ini sering kali keliru disebut sebagai Masjid Al-Aqsa itu sendiri. Padahal, Al-Aqsa sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, merujuk pada seluruh kawasan/plaza di Yerusalem yang mencakup masjid-masjid, lapangan-lapangan, gerbang-gerbang, air mancur, menara, serta berbagai situs keagamaan dan bersejarah lainnya. Kawasan ini memiliki luas total 144 acre dan dikenal sebagai Al-Haram Asy-Syarif (Tempat Suci Mulia).
Masjid Al-Qibli dianggap sebagai masjid utama di kawasan Al-Aqsa karena perannya dalam pelaksanaan salat Jumat, di mana imam memimpin jamaah salat di dalam masjid ini.
Kubah As-Sakhrah, atau yang juga dikenal sebagai Dome of the Rock, adalah bangunan menonjol lainnya di dalam kompleks Masjidil Al-Aqsa. Bangunan ini merupakan sebuah tempat suci dan mahakarya arsitektur Islam yang terkenal dengan kubah emasnya yang ikonik. Kubah As-Sakhrah dibangun di atas Batu Fondasi (Foundation Stone) yang memiliki makna religius bagi umat Islam maupun Yahudi.
Dome of the Rock adalah tempat suci yang diyakini sebagai lokasi di mana Nabi Muhammad SAW memimpin salat dan naik ke langit dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.
Baik Masjid Al-Qibli maupun Dome of the Rock dibangun oleh khalifah-khalifah dari Dinasti Umayyah pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi, dan telah direnovasi serta diperluas oleh berbagai dinasti Islam sepanjang sejarah. Kedua bangunan ini menjadi pusat dari kesucian Masjidil Al-Aqsa sebagai situs suci bagi umat Islam di seluruh dunia.
Petikan berserta terjemahan berkenaan Dome of the Rock yang diambil daripada karya Dictionary of Biblical Prophecy and End Times oleh J. Daniel Hays, J. Scott Duvall, dan C. Marvin Pate
Kubah Batu (Dome of the Rock), sebuah tempat suci umat Islam yang dibina antara tahun 688–691 Masihi, merupakan salah satu mercu tanda paling dikenali di Baitulmaqdis pada hari ini. Ia terletak di tengah-tengah kawasan yang dahulunya merupakan Tapak Bait Suci Yahudi pada zaman alkitabiah. Menurut tradisi Islam, batu yang dilindungi di bawah kubah itu adalah tempat Nabi Muhammad diangkat ke langit (peristiwa Israk dan Mikraj).
Sementara itu, tradisi Yahudi berpendapat bahawa batu tersebut adalah tempat Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anaknya Ishak (Kejadian 22). Kubah Batu ini secara teknikal bukanlah sebuah masjid, tetapi sebuah tempat suci. Namun, terletak di seberang halaman Kubah Batu ialah Masjid Al-Aqsa, yang juga merupakan sebuah hasil seni bina yang mengagumkan. Kedua-dua struktur ini mendominasi kawasan bersejarah Tapak Bait Suci Yahudi.